Tuesday, July 31, 2007

Penyair Bumi Empat Lawang

Air keruh kembali keruh/ banjir sungai menjadi air mata/ gemuruh di hulu menyeret langkah/ menjadi mimpi yang menakutkan/mengikis buih menghanyutkan lumut. Menjelma pekik memilukan/ malam menjadi sangat kelam/ratusan hujan bersahutan/ meluapkan musibah banjir Galang..........
Itulah penggalan puisi berjudul "AIR KERUH KEMBALI KERUH" , yang dibaca SYAMSU INDRA USMAN dengan Hikmat di rumahnya di Desa Lubuk Puding, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten EMPAT LAWANG.
Puisi ini ditulis untuk mengenang banjir bandang Sungai BETUNG, anak Sungai Musi, yang menghatam Desa GALANG tahun 1996, Banjir yang menerjang saat warga terlelap, pada dini hari itu menyapu habis perkampungan di tepian sungai serta menewaskan ratusan orang.
Melalui tulisan kami coba untuk menampilkan sosok atau bisa dikatakan ASET Kabupaten EMPAT LAWANG, hamper semua warga Empat lawang belum begitu mengenal siapa Syamsu Indra Usman ini, beliau adalah sosok PENYAIR yang dimiliki daerah Lintang Empat Lawang, atau kalau mau jujur mungkin hanya satu satunya Penyair yang dimiliki daerah Lintang.
Dilahirkan di Lahat pada Tanggal 12 Oktober 1956, dengan segala kekurangan yang dia miliki, tidak menjadikan dia patah semangat dalam meniti kehidupan ini, tinggal di desa Lubuk Puding ditengah perkampungan lama dekat hulu sungai Musi, menempati sebuah rumah panggung kayu.
Untuk menuju kerumahnya, kita harus melewati 80 meter jembatan gantung yang dibuat pada zaman Belanda.
Seperti kebanyakan warga dusun Lubuk Puding, Penyair ini menjalani hidup sebagai petani desa,tiap pagi dan petang dia mandi di sungai Musi dan disiang hari dia bergulat mengurus Enam Hektar kebon kopi dan tiga hektar Kebon kemiri, dari hasil kebon inilah dia menafkahi anak istrinya.
Terlahir dengan kekurangan FISIK, memiliki tubuh yang mungil , hanya 100 Cm, tidak menjadikan Syamsu Indra mudah berputus asa.
Banyak sudah Karya tangan yang dihasilkan, dan boleh dikatakan Syamsu Indra Usman termasuk penyair yang produktif, sudah sekitar 4.500 puisi dibuatnya.
Sebagian puisi diterbitkan dalam tujuh antologi, antara lain Tembang Duka(1994), Sesembah Air Mata (2003) dan Mencari Ayat Ayat-MU (2003), disamping itu masih ada 109 Karya Tulis yang sudah dijilidkan dalam bundelan, ada 96 bundel kumpulan Puisi, 5 Novel dan 1 kumpulan Cerpen.
Disamping itu juga Indra tekun mendokumentasikan budaya EMPAT LAWANG, yaitu kawasan Pemukiman di tepian Sungai, dan bahkan sempat menulis dua naskah lagu lagu daerah, menyusun satu kumpulan sastra tutur local yang di sebut REJUNG, kumpulan Petatah petitih, resep masakan daerah, adat istiadat, serta Kamus Bahasa Lintang Empat Lawang, yang memuat sekitar 5.000 entri kata.
SYAMSU INDRA USMAN, adalah Tokoh Budayawan yang harus kita jaga dan pelihara serta kita Syiarkan ke penjuru Dunia karya karya nya......, dizaman saat ini sangatlah sulit untuk dapat kita menemukan Syamsu syamsu yang lain di BUMI LINTANG EMPAT LAWANG, dan beliau menjadi salah satu Tokoh Rujukan Budaya Empat Lawang.
Atas pengabdian dan Prestasinya pada Tahun 2004 Gubernur Sumatra Selatan Menganugrahkan penghargaan SENI SASTRA.
Semoga asset daerah kita yang satu ini, menjadi perhatian serius dari para Pejabat terutama Bupati Empat Lawang, dalam mengangkat Seni Budaya Daerah Lintang Empat Lawang.
Disamping itu juga keikut sertaan Masyarakat Lintang Empat Lawang, dalam melestarikan Budaya Daerah kita, jangan sampai budaya Lintang hanya tinggal nama...........
Semoga tulisan ini jadi cerminan kita dalam membangun daerah EMPAT LAWANG, untuk mengangkat Seni Budaya Lintang sebagai Aset Wisata Nasional.

Wednesday, July 18, 2007

Lima Juta Balita Indonesia Alami Gizi Buruk

JAMBI (KORAN_ONLINE): Sekitar lima juta anak usia di bawah lima tahun (Balita) di Indonesia mengalami kurang gizi dan gizi buruk akibat berbagai masalah seperti kemiskinan, kekurangan pangan, maupun makanan tambahan.

Angka tertinggi Balita yang menderita gizi buruk itu terdapat di kawasan timur Indonesia, selain karena tiga persoalan menonjol yakni kemiskinan, kekurangan pangan dan makanan tambahan, hal itu juga diperparah oleh minimnya pemberian air susu ibu (ASI), kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian, Kaman Nainggolan di Jambi, Rabu.

Nainggolan mengungkapkan hal itu menjawab pertanyaan wartawan setelah membuka rapat koordinasi ketahanan pangan dan pencanangan kader pangan PKK Provinsi Jambi, Rabu.

Pemerintah mencemaskan lima juta Balita mengalami gizi buruk itu jika tidak ditangani serius, Indonesia ke depan akan dihadapkan sebuah dilema kehilangan generasi muda yang berkualitas.

Sebab itu gerakan mengaktifkan Posyandu di Indonesia kini kembali dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kualitas dan efektifitas gizi keluarga, dan menggalakan peran kelembagaan untuk mewujudkan ketahanan pangan di luar beras.

Misalnya mengembangkan pertanian tanaman pangan jenis umbi-umbian dan sayuran. Aneka makanan tambahan di luar beras mampu meningkatkan gizi yang baik seperti keladi dan ubi jalar mengandung protein tinggi, dan buah-buahan.

Jepang hingga kini telah menetapkan 20 jenis makanan tambahan non beras terutama jenis umbian dan sayuran, seperti ubi jalar yang selama ini diimpor dari Indonesia dijadikan makanan "soba".

Sementara Indonesia hingga kini masih bergantung pada beras akibatnya ketahanan pangan lemah, dan gizi buruk melanda Balita terus bertambah.

Padahal beras yang mengandung karbohidrat tinggi jika dikonsumsi manusia berlebihan akan menimbulkan penyakit diabetes, ujar Nainggolan.

Desa Mandiri

Sementara itu, Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, menjelaskan, daerahnya telah memantapkan ketahanan pangan melalui program Desa Mandiri Pangan di 20 desa.

Selain itu sedang mempersiapkan penanganan daerah-daerah rawan pangan dan memperkuat modal usaha ekonomi masyarakat hingga pada 2006 telah digulirkan senilai Rp15 miliar.

Untuk memperkuat ketahanan pangan di Jambi telah menetapkan dua kabupaten sebagai sentra sayur mayur yaitu Kabupaten Kerinci dan Kota Jambi, serta membina industri rumah tangga dan penanganan kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk bagi Balita.

Sementara pertanian tanaman pangan fokus pada peningkatan produksi kedelai dan jagung dengan target hingga pada 2010 mencapai 20.000 ha, padi 209.673 ha, dan kentang 7.500 hektar.(*)

5 Orok Ditemukan di Rumah Tukang Urut

MEDAN (KORAN_ONLINE): Sebanyak lima orok Rabu pagi ditemukan di rumah salah seorang tukang urut di Medan yang tinggal di Jalan Pasar IV, Gg Mufakat, Lingk XXVII Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Sumut.

Beradasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, salah satu dari kelima orok bayi itu mulanya ditemukan oleh salah seorang warga, Rismawati, (45) yang bertetangga dengan tukang urut (pijat), Msk, (52).

Sekitar pukul 18.30 Rismawati bermaksud ingin mencari ayam buras miliknya karena belum masuk kekandang rumahnya meski waktu telah senja.

Ia menjumpai seekor ayamnya berada dibagian belakang rumah Msk yang sedang mengais-ngais tanah.

Dari tanah yang dikais itu terlihat kantongan plastik berwarna hitam dan setelah ditarik dari tanah oleh Rismawati ternyata kantongan plastik itu berisi orok.

Kejadian inipun langsung dilaporkan ke kepala lingkungan setempat kemudian diteruskan ke kantor polisi terdekat, Polsekta Medan Labuhan, kata Budi, salah seorang warga setempat.

Polisi yang turun kelokasi kejadian pada keesokan harinya atau Rabu pagi langsung menutup lokasi rumah Msk dan melakukan penggalian yang kemudian menemukan tiga orok dari lubang tanah itu.

Kapolsekta Medan Labuhan, AKP Nakman Pulungan, di lokasi kejadian mengatakan, satu orok lagi ditemukan di dalam rumah Msk sedangkan orok yang ditemukan warga telah dibawa ke RS Pirngadi.

Msk bersama anaknya Syw, (27) telah lari dan saat ini masih dalam pengejaran. Dari keterangan warga mereka membawa satu orok bayi yang diperkirakan berusia tujuh bulan, ujarnya.(*)

86 Persen Tanah TNI Belum Bersertifikat

JAKARTA (KORAN_ONLINE): Asisten Logistik Kepala Staf Umum Markas Besar TNI, Mayor Jendral Abi Kusno, mengatakan 86 persen dari 3,76 miliar meter persegi tanah TNI belum bersertifikat.

"Baru 14 persen yang sudah bersertifikat," ujarnya dalam rapat koordinasi tentang tanah aset TNI di Jakarta, Rabu.

Menurut Abi, lahan TNI seluas 3,76 miliar meter persegi itu, tersebar di 2.644 lokasi di seluruh Indonesia. "Bentuknya berupa tempat latihan tempur, pangkalan, perumahan prajurit, dan lain-lain," paparnya.

Pada kesempatan terpisah, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengatakan dari 3,76 miliar meter persegi itu, baru 510,95 juta meter persegi yang sudah bersertifikat. Itu artinya, sebanyak 3,25 miliar meter persegi belum bersertfikat.

Tentang lahan TNI yang masih bersengketa dengan warga sekitar, Abi mengatakan masih mendata secara rinci lahan-lahan TNI mana saja yang ditenggarai memiliki potensi sengketa dengan warga.

Hal senada dilontarkan Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto, yang mengatakan dalam waktu dekat pihaknya bersama TNI akan mendata kembali sejumlah lahan milik TNI yang bermasalah dengan warga.

"Dalam waktu dekat kami harap data itu bisa didapatkan," ujar Joyo.

Abi menambahkan, salah satu kendala dalam inventarisasi aset tanah adalah minimnya anggaran TNI yang dialokasikan untuk pembuatan sertifikat.

"Anggaran yang dilokasikan untuk program ini, yang terakhir hanya Rp3 miliar," ungkapnya.

Lambatnya proses pembuatan sertifikat ini memicu konflik tanah seperti di Alas Tlogo, Pasuruan, Jawa Timur, beberapa bulan lalu.

Komisi Pertahanan, pada 16 Juni lalu, kemudian membentuk Panitia Kerja khusus untuk menelusuri dan mendata jumlah aset tanah dan yang sedang disengketakan.

Menanggapi hal itu, Joyo mengaku pihaknya tengah merumuskan beberapa kebijakan untuk mempermudah dan teknis pembiayaan dalam proses pembuatan sertfikat ini. "Kami membuat program khusus untuk masalah ini," ujarnya.

Program itu, kata dia, adalah membuat percepatan proses pembuatan sertifikat tanah bagi instansi pemerintah dari pusat hingga daerah, termasuk TNI dan Polri. "Soal pembiayaan, ditanggung negara lewat APBN yang dititipkan ke anggaran BPN," ujarnya.(*)

Monday, July 16, 2007

Ribuan Buruh Demo di BEJ


JAKARTA (KORAN_ONLINE) - Ribuan buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT Nasa dan PT Hasi, yang menuntut agar perusahaan sepatu Nike tidak memutuskan kontrak kerjanya, mengaku bahwa akan terus berada di Bursa Efek Jakarta (BEJ) hingga pukul 17.00 WIB, Senin.

"Kami akan tetap terus di sini hingga jam lima sore. Jika Nike tidak mengabulkan tuntutan kami, maka kami akan berusaha agar Nike dilarang untuk beroperasi di Indonesia," kata seorang pengunjuk rasa, Ponimin (36), di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pemutusan kontrak kerja untuk pembuatan sepatu yang dilakukan Nike terhadap PT Nasa dan PT Hasi telah berlangsung selama sekitar dua pekan terakhir.

Ia mengungkapkan, sudah beberapa kali perwakilan antara Serikat Pekerja dan pihak Nike bertemu untuk membahas agar kebijakan tersebut tidak diberlakukan.

"Terakhir kali pertemuan itu berlangsung pada Rabu (11/7), tetapi hasilnya tetap nol besar," kata Ponimin yang telah satu dekade bekerja di PT Nasa.

Ia menyayangkan keputusan Nike yang tidak mempertimbangkan alasan sosial-kemanusiaan terhadap ribuan buruh yang tidak bisa lagi bekerja untuk mencukupi nafkah baik untuk dirinya maupun keluarganya.

Ponimin memaparkan, baik PT Nasa maupun PT Hasi masing-masing memiliki sekitar 7.000 buruh dan pabriknya terletak di daerah Tangerang. PT Nasa terdapat di daerah Pasar Kemis dan PT Hasi terletak di daerah Pasir Jaya.

Pada Senin, BEJ tampak terkepung massa yang berdemo dari segala arah, dan hampir seluruhnya memakai seragam berwarna biru dan mengibarkan bendera-bendera bertuliskan SPN.

Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB itu berjalan secara damai, dan memacetkan jalur lambat Jalan Sudirman karena tidak hanya buruh, tetapi kendaraan mereka baik mobil maupun motor yang jumlahnya ratusan diparkir di pinggir jalan tersebut. (*)

8 Ketua Parpol Sikapi UU Politik

JAKARTA (KORAN_ONLINE) - Ketua Umum dari delapan partai politik mengadakan pertemuan di jakarta, Senin, untuk menyatukan persepsi tentang Paket Rancangan Undang-undang Politik yang saat ini sedang dibahas di DPR.

Ketua Umum Partai Politik yang hadir adalah Burzah Zanubi (Ketua Umum Partai Bintang Reformasi), Surya Dharma Ali (Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan), Sutrisno Bachir (Ketua Umum Partai Amanat Nasional), Royandi Hutasoit (Ketua Umum Partai Damai Sejahtera), Ketua Fraksi PKS Mahfud Sidiq (mewakili Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera), MS Ka`ban (Ketua Umum Partai Bulan Bintang), Masduki Baidowi (Wakil dari Partai Kebangkitan Bangsa), dan Jhony Allen (Wakil dari Partai Demokrat).

Ketua Umum PAN, Sutrisno Bachir, mengatakan pertemuan ini merupakan upaya yang dilakukan partai-partai politik untuk mempersatukan pendapat tentang pokok-pokok persoalan dalam paket RUU Politik.

Tim dari delapan fraksi partai tersebut di DPR telah menemukan sejumlah persoalan terkait dengan RUU Politik yakni mengenai jumlah kursi, daerah pemilihan, penetapan daerah pemilihan anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD kota dan kabupaten, pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, serta syarat partai mengikuti Pemilu 2009.

Sementara itu menurut Ketua Fraksi PKS, Mahfud Sidiq, pertemuan ini bertujuan untuk memperkokoh pandangan bersama untuk menjadikan Pemilu 2009 sebagai sarana memantapkan proses demokrasi.

"Pemilu 2009 harus memberikan ruang munculnya kepemimpinan yang lebih fisioner dan mempresentasikan keragaman yang ada," katanya.(*)

Friday, July 13, 2007

Jaho Himpun Kekuatan, Noto Berkibar

PENDOPO LINTANG (KORAN_ONLINE) : Seakan tidak mau kalah dengan caretaker Bupati Empat Lawang Drs. Abdul Subur, yang membentuk Forum Empat Lawang Bersatu, Ir. Jauhari Hora juga membentuk forum yang bertitel: Forum Masyarakat Peduli Pembangunan (FMPP). Forum ini langsung diketuai oleh Jauhari Hora alias Jaho.

Bestari Suud dari Pendopo Lintang melaporkan, baru-baru ini kandidat calon bupati Empat Lawang, itu pulang kampung.

“Tujuan utamanya menghadiri pesta pernikahan salah satu familinya di Dusun Tanjung Raman. Tapi, ia memanfaatkan momentum pulang kampong itu untuk menghimpun kekuatan,” kata Bestari alias Bang Bes dalam laporannya yang diterima KORAN_ONLINE.

Kegiatan safari Jauhari Hora itu antara lain, pada Jumat (6/7-07) malam Sabtu, ia berada di Dusun Nanjungan. Hari Sabtu ia menemui pendukungnya di Talangpadang. Kemudian malam Minggu di Tanjung Raman, dan malam Senin di Dusun Niur.

Ini nampaknya jurus andalan Jauhari Hora menghimpun kekuatan pendukung dalam rangka mempersiapkan pencalonan dirinya sebagai kandidat bupati Kabupaten Empat Lawang.

Noto Makin Berkibar

Sementara itu, gerak maju Yulizar Noto dalam menarik simpati masyarakat Kabupaten Empat Lawang nampaknya sulit dibendung. Nama Noto, mantan wakil bupati Lahat, itu makin berkibar dan lekat di hati masyarakat.

Ia terkesan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menarik simpati sebanyak mungkin masyarakat. Ini adalah langkah jitu untuk memenangkan pemilihan bupati secara langsung.

Ada enam kegiatan menarik simpati masyarakat yang dilakukan Noto. Keenam kegiatan itu adalah: (1), sunatan misal di desa-desa di setiap kecamatan; (2), membantu masyarakat membangun sarana ibadah; (3), membangun beberapa ruas jalan ojeg yang menghubungkan desa dengan talang di daerah perkebunan; (4), membangun jembatan gantung di Ayek Lintang untuk memudahkan transportasi masyarakat petani di kawasan Talang Kepiyul; (5), rutin melakukan silaturrahmi dan mempererat hubungan kekerabatan; (6), melakukan pendekatan kepada anak muda dengan menyelenggarakan “Noto Cup”, yang diikuti anak-anak muda dari 7 kecamatan di Kabupaten Empat Lawang.(amd)

Oknum Kostrad Pengedar Ganja Ditembak Polisi

JAKARTA (KORAN_ONLINE) - Serda BM, oknum anggota Kostrad, ditembak kakinya oleh petugas Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya karena terlibat dalam peredaran narkoba jenis ganja sebesar 70 kg.

Oknum tentara ini terpaksa ditembak kakinya karena berusaha merampas senjata api polisi yang akan menangkapnya di Jl Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis (12/7) malam, demikian keterangan yang dihimpun ANTARA News di Jakarta, Jumat.

Setelah mendapatkan perawatan medis, petugas Polda Metro Jaya segera menyerahkan oknum ini ke polisi militer AD untuk menjalani proses hukum militer.

Dari tangan tersangka ini, polisi menyita 70 kg ganja sebagai barang bukti.

Diduga, oknum ini menjadi bagian dari anggota jaringan peredaran ganja yang ada di Jakarta.

Penangkapan tersangka ini adalah berkat keterangan dari seorang tersangka yang ditangkap sebelumnya bernama Nur di kawasan Gandaria Utara, Jakarta Selatan.

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Arman Depari dan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ketut Untung Yoga Ana tidak bersedia memberikan keterangan soal penangkapan oknum tentara ini.

"Silahkan konfirmasi ke Pom (polisi militer)," kata Ketut Yoga dalam layanan pesan singkat yang dikirim ke ANTARA News.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kostrad Mayor Husni mengatakan, BM kini ditahan di Pomdam Jaya untuk proses penyidikan lebih lanjut.

"Jika yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran hukum, maka kita akan segera berlakukan sanksi hukum sesuai pelanggaran yang dilakukan," katanya.

Tentang sanksi hukum yang akan diberlakukan kepada BM, Husni mengatakan bisa berujung pada pemecatan tidak hormat mengingat TNI sebagai bagian dari komponen bangsa, komit untuk meniadakan kejahatan narkoba, khususnya di lingkungan TNI.

"Itu sudah menjadi kebijakan pimpinan, jadi jika yang bersangkutan terbukti bersalah maka sanksi akan dijatuhkan sesuai pelanggaran yang dilakukan," ujar Husni menegaskan.(*)

Massa FPI "Serbu" Kampus STAIN Samarinda

SAMARINDA (KORAN_ONLINE) - Puluhan massa Front Pembela Islam (FPI) Kaltim "menyerbu" Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAIN) Samarinda di Jalan Abul Hasan, aksi demo itu terkait dengan pemuatan karikatur Nabi Muhammad, SAW dalam buletin kampus "Sapu Lidi".

Dilaporkan di Samarinda, Jumat puluhan massa dari berbagai Ormas Islam yang dimotori Front Pembela Islam (FPI) Kaltim, melakukan unjuk rasa di depan kampus.

Karikatur itu diduga diambil dari internet karena sama dengan yang pernah disiarkan oleh media Denmark yang sempat menimbulkan kemarahan umat Islam di berbagai negara.

Sementara isi berita di buletin itu tidak ada persoalan, hanya yang dimasalahkan adalah karikatur gambar orang bersorban membawa pedang serta diapit dua wanita mengenakan cadar itu.

Aksi unjuk rasa itu dipimpin langsung Ketua FPI Kaltim Muhammad Alwi Assegaf. Dengan mengendarai sebuah mobil pick up serta puluhan kendaraan roda dua, massa bergerak dari Lapangan Gelanggang Olahraga Segiri Jalan Kusuma Bangsa sekitar pukul 09:00 Wita dan langsung memarkir kendaraan di depan pintu masuk kampus STAIN.

Perwakilan pengunjuk rasa langsung diterima pihak STAIN yang difasilitasi Wakapoltabes Samarinda, Ajun Komisaris Besar Hadi Purnomo.

Saat perwakilan massa melakukan pertemuan dengan pihak Kampus STAIN sebagian pengunjuk rasa berorasi di depan kampus sambil membagikan selebaran dan membakar dua bendera PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

Ketegangan sempat terjadi saat pengunjuk rasa mencoba menerobos pintu STAIN dengan membuka paksa gembok yang dipasang.

Bahkan, aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dan polisi tak terhindarkan saat pengunjuk rasa berhasil membuka gembok pintu gerbang kampsu STAIN dengan menggunakan palu.

Beruntung, bentrokan antar pengunjuk rasa dan polisi dapat dihindarkan saat Kasat Intel Poltabes Samarinda Komisaris Ibrahim meminta masa untuk tidak memaksa masuk, sebab perwakilan mereka masih melakukan perundingan.

Usai melakukan perundingan, Ketua FPI Kaltim Muhammad Alwi Assegaf mengatakan bahwa pertemuan itu tidak menghasilkan kesepakatan apa-apa.

Ia menjelaskan bahwa pihak STAIN masih akan melakukan pertemuan secara internal untuk memutuskan tuntutan FPI Kaltim yang meminta pengelola Buletin Sapu Lidi dikeluarkan dari STAIN.

"Pertemuan ini tidak menghasilkan apa-apa, sebab pihak STAIN tidak berani mengambil keputusan untuk mengeluarkan mahasiswanya yang terlibat kasus pelecehan Nabi Muhammad," ujar Ketua FPI Kaltim di hadapan massa.

Dia mengancam akan menurunkan massa lebih besar lagi, jika pihak STAIN tidak melakukan tindakan tegas terhadap pengelola buletin Sapu Lidi.

Bahkan, massa mengancam akan melakukan sweeping untuk mencari pengelola majalah Sapu Lidi jika tidak ada kepastian atas tindakan yang dianggap melakukan penistaan terhadap umat Islam di Kaltim.

"Kami menuntut agar mereka (pengelola Buletin Sau Lidi) di DO (droup out) dan phak STAIN membekukan segala aktifitas PMII Komisariat STAIN. Juga menuntut polisi untuk segera mengusut tuntas dan menangkap pelakunya," ujar Muh. Alwi Assegaf.

Sementara, Ketua Ansor Kaltim yang juga mantan Ketua Umum PMII Kaltim, Saparuddin yang ikut menyaksikan aksi unjuk rasa itu mengaku sangat menyayangkan pembakaran bendera PMII dalam aksi unjuk rasa itu.

"Saya sangat menyayangkan pemuatan karikatur Nabi Muhammad itu, tetapi saja juga menyesalkan tindakan mereka (pengunjuk rasa) yang membakar bendera PMII. Mestinya, mereka harus obyektif melihat masalah ini, dan bukan melihat lembaganya tetapi individu yang melakukannya," kata Saparuddin.

Ketua Anshor Kaltim itu mengaku sejak kasus itu mencuat, dia sebagai mantan ketua Uum PMII dan sebagai tokoh pemuda langsung memanggil pengelola buletin Sapu Lidi.

"Masalah ini harus diselesaikan dengan kepala dingin dan melalui musyawarah, bukan dengan aksi unjuk rasa. Kamis malam kemarin, saya telah memanggil pengelola buletin itu, dan mereka sudah meminta maaf kepada kami, MUI dan bahkan FPI," katanya.

"Mestinya, MUI mempertemukan semua pihak untuk menyelesaikan kasus ini agar tidak berkembang lebih luas lagi," imbuh Ketua Anshor Kaltim itu. (*)

Para Seniman Deklarasikan GNPK dan UKM

JAKARTA (KORAN_ONLINE) : Sehari menyongsong HUT Koperas i ke-60
yang berpusat di Denpasar, Bali, para seniman/budayawan mencetuskan Gerakan Nasional
Peduli Koperasi dan UKM ( GNPK ) di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Taman Ismail Mazuki,Jakarta, Rabu (11/7).

Mereka adalah Sugiono MP, Rahmat Ali, Yvone de Fretes, Widjono Wasis, Endo Senggono, Irna Hadi Suwito, Muthiah Alhasany, Dinullah Rawyes, Suhartono, Didik Luhur Pambudi, A.S. Nurwandi, Dhamadi dan Ariany Kanamurti.

GNPK yang didukung oleh Ketua Umum Dekopin Pusat, Adi Sasono, akan mendorong kiprah gerakan koperasi dan UKM agar lebih berperan dalam membangun
perekonomian bangsa berbasis ekonomi kerakyatan.
Salah satu agenda gerakan ini akan menggelar Orasi Prosa dan Puisi menyongsong HUT RI ke-62 mendatang.
Acara tersebut akan diikuti para tokoh masyarakat, cendikiawan, budayawan, gerakan wanita, LSM dan para partisipan.(r)

Wednesday, July 4, 2007

Dua Bocah Diserang Harimau, Satu Tewas

BENGKULU (KORAN_ONLINE) : Seekor harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae) mengamuk dan menyerang dua bocah di sebuah kebun kopi di Kabupaten Seluma, Bengkulu, mengakibatkan Heri (10) tewas, sementara Harto Saputra (8) mengalami luka cakar.

Serangan harimau yang diduga sedang lapar itu terjadi pada Rabu (4/7) sekitar pukul 10:00 WIB di kebun kopi Ujung Rembun, Dusun Sinar Pagi, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Ir Yohanes Sudarto, Kamis, membenarkan kejadian itu dan pihaknya bersama tim kini sedang turun ke lokasi untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

Tim BKSDA juga membawa kerangkeng untuk menangkap harimau yang mengamuk dan diduga akibat habitatnya sudah terganggu.

Berdasarkan keterangan, Heri tewas dengan tubuh penuh luka robek akibat cakaran harimau, sementara Harto yang kini kritis mengalami luka cakar yang cukup parah di leher, tengkuk, paha dan betis.

Menurut Yohanes, dalam upaya menangkap harimau, tim BKSDA juga dibantu oleh polisi, namun tim petugas masih kesulitan mencari sasaran karena informasi mengenai lokasi masih belum jelas.

"Tapi kita tetap berupaya menangkap harimau itu untuk mencegah kemungkinan jatuhnya korban jiwa lagi. Jika tertangkap harimau Sumatera itu akan dikembalikan ke habitatnya," ujarnya.

Ia mengakui di wilayah itu selama ini warga sering memergoki sejumlah harimau terdiri atas satu penjantan, induk betina dan anaknya, ketiganya akhir-akhir ini sering mendekat ke perkampungan warga.

"Diduga hewan buas itu mencari makan, karena habitatnya sudah menjadi lahan perkebunan kopi masyarakat," ujarnya.

Sekretaris Kabupaten Seluma Mulkan Tajudin ketika dihubungi mengatakan, dua bocah korban terkaman harimau itu sebelumnya disuruh orang tuanya mengambil air di sungai terdekat.

Namun sebelum mengambil air, keduanya berburu burung di sekitar sungai tersebut, tiba-tiba muncul harimau dan pertama kali menyerang Heri, melihat rekannya diterkam, Harto sepupu Heri melakukan perlawanan terhadap harimau itu tapi sia-sia.

Setelah menewaskan Heri harimau lapar itu ganti menerkam Harto, yang langsung menjerit minta tolong, wargapun berdatangan dan nyawa Harto dapat diselamatkan.

Menurut warga, di kawasan perbukitan Lubuk Resam atau sekitar 25 Km dari Tais, ibukota Kabupaten Seluma akhir-akhir ini sering melihat gerombolan Harimau Sumatera.

Akibat adanya serangan harimau itu, warga di sekitar lokasi, khususnya Lubuk resam kini resah, mereka takut untuk pergi ke dalam hutan dan kebun kopi.

Warga secara bersama-sama saat ini bersiaga untuk mengatisipasi kemungkinan adanya serangan harimau, sebab binatang buas yang dilindungi itu sering terlihat muncul dan memakan ternak warga.

BKSDA memperkirakan populasi harimau Sumatera yang hidup di Bengkulu diperkirakan sekitar 50 ekor yang tersebar di sejumlah kawasan hutan. (*)

Peserta SPMB Di Lampung Naik Hampir 27 Persen

BANDARLAMPUNG (KORANG_ONLINE) : Peserta Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di Provinsi Lampung tahun 2007 dipusatkan di Universitas Lampung (Unila), dan harus menjalani tes tertulis dimulai Rabu (4/7) hingga Kamis (5/7), meningkat hampir 30 persen dari peserta tahun 2006 lalu.
Data pada Panitia SPMB Lampung di Kampus Unila di Bandarlampung, Rabu, menunjukkan total peserta terdaftar dalam SPMB tahun 2007 sebanyak 12.539 orang, terdiri atas peserta jurusan IPA 2.948 orang, IPS, 6.165 orang, dan IPC (campuran) 3.455 orang.
Jumlah peserta itu naik 26,9 persen dibandingkan tahun 2006 yang sebanyak 9.881 orang.
Namun diperkirakan tidak seluruh peserta SPMB itu akan mengikuti tes selama dua hari ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, dengan beragam alasan.
Panitia SPMB di Unila menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, untuk mencegah kecurangan selama tes berlangsung terutama praktik perjokian (peserta tes diganti orang lain untuk mengerjakan soalnya) yang diperkirakan masih bisa terjadi.
Sebanyak hampir 1.000 pengawas tes SPMB dikerahkan untuk memantau dan mengawasi peserta SPMB tersebar pada 11 lokasi ujian, di lingkungan Unila maupun beberapa sekolah dan kampus di lingkungan sekitar Unila.
Poltabes Bandarlampung juga mengerahkan hampir 80 orang personilnya untuk membantu pengamanan tes SPMB, selain disebar pada 11 lokasi ujian, juga bertugas mengatur arus lalu lintas di sekitar tempat ujian yang berpotensi mengalami kemacetan.
Hingga berita ini dibuat, belum diperoleh informasi atau laporan temuan kasus kecurangan maupun praktik perjokian saat tes mulai berlangsung pagi ini.
Rektor Unila Prof Dr Ir Muhajir Utomo MSc yang sedang berada di Jakarta mengaku belum mendapatkan informasi hal itu dari Panitia SPMB di Unila.
Namun dia menyarankan dapat langsung menghubungi Sekretaris Panitia SPMB Lampung, Habibullah Jimat.
Habibullah menyebutkan, adanya satu peserta tes, M Arif Kurniawan (IPA) yang seharusnya melaksanakan tes di Yayasan Pendidikan Al Kautsar-Rajabasa, karena mengalami kecelakaan lalu lintas, terpaksa menjalani tes tertulis di RS Bayangkara POLRI di Kemiling-Bandarlampung.
"Kami sudah mengirimkan pengawas ke RS Bayangkara itu," kata Habibullah, seraya mengaku masih terus memantau pelaksanaan ujian tulis itu dan belum menerima temuan atau laporan adanya pelaku perjokian.(*)

Tuesday, July 3, 2007

Jalur Empat Lawang – Bengkulu Rawan

PENDOPO LINTANG (KORAN_ONLINE) : Jalur jalan yang menghubungkan Kabupaten Empatlawang, Sumatera Selatan dengan Kabupaten Kepahyang, Provinsi Bengkulu rusak parah dan rawan kejahatan.

Bestari Suud dari Pendopo Lintang melaporkan, tak jarang kendaraan roda empat yang melintas di jalur tersebut “dipalak” oleh preman kampung di sepanjang tepian sungai Musi.

Para preman itu sudah menggunakan teknologi modern dalam menentukan targetnya. Ada yang berperan sebagai mata-mata yang standby di dua arah masuk ke jalur tersebut. Si “mata-mata” tadi memberi kabar kepada rekannya melalui HP bila ada kendaraan roda empat yang masuk ke sana, apalagi kendaraan pribadi yang terlihat mulus dan mahal, pasti mereka cegat dan uang pemiliknya mereka kuras habis.

Daerah paling rawan adalah antara Dusun Lingge – Padangtepong, Kecamatan Ulumusi. Jumlah preman di kawasan ini mencapai 80-100 orang. Mereka secara informal membentuk sebuah kelompok atau komplotan.

“Aparat berwenang setempat seakan tidak berdaya menghadapi kompolotan penjahat tersebut. Padahal, sudah banyak anggota mereka yang tewas ditembak Buser dari Polres Lahat,” kata Bestari dalam laporannya.

Kondisi jalan yang sangat parah juga ikut berperan memupuk tumbuhnya kejahatan di kawasan itu. Jarak tembuh dari Pasar Pendopo Lintang ke Pasar Padangtepong yang hanya 30 km bisa mencapai 3 jam.

Masyarakat yang sering menggunakan jalur itu untuk berniaga antar kecamatan dan kabupaten berharap Pemda Empat Lawang beserta aparat keamanan dapat solusi untuk mengatasi masalah tersebut.(*)

Monday, July 2, 2007

Media Dorong Publik Kenal Pemanasan Global

BANDA ACEH (KORAN_ONLINE): Media massa harus berperan mendorong masyarakat untuk mengenal tentang pemanasan global (global warming) maupun dampaknya terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

Koordinator bidang hutan dan iklim World Wild Fund (WWF) Indonesia Iwan Wibisono di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan, media massa berperan mendorong publik untuk mengenal dan mengerti tentang pemanasan global

Aktivitas manusia yang meningkatkan konsentrasi selimut gas di atmosfer atau lebih dikenal dengan efek rumah kaca sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya membawa dampak pemanasan global dan perubahan iklim.

Aktivitas tersebut berupa pengeluaran emisi dari kegiatan industri, kendaraan bermotor dan pembangkit listrik. Penggunaan energi listrik yang berlebihan maupun alat elektronik yang tidak hemat listrik, cara bertani yang salah, penebangan dan pembakaran hutan juga membawa dampak pada pemanasan global.

"Karena itu, media harus mengenalkan dan mengajak masyarakat untuk mengkampanyekan hemat listrik. Terlebih lagi Indonesia saat ini mengalami krisis energi listrik," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Pemanasan global dan perubahan iklim berdampak pada naiknya temperatur udara mencapai 1,5-4,5 derajat celcius dan merubah permukaan bumi secara radikal sehingga mempengaruhi kesehatan dan keamanan manusia.

Kenaikan suhu permukaan bumi sebesar satu derajat celcius akan menaikkan permukaan laut setinggi 15 centimeter yang akan menenggelamkan kawasan pesisir. Selain itu terjadi perubahan musim dan musnahnya berbagai jenis flora dan fauna.

"Bayangkan, akibat pemanasan global diperkirakan pada 2070 sekitar 800 ribu rumah yang berada di pesisir harus dipindahkan dan sebanyak 2.000 dari 18 ribu pulau di Indonesia akan tenggelam akibat naiknya air laut," katanya.

Menurut dia, kampanye melalui media akan lebih membawa dampak besar kepada masyarakat sehingga diharapkan media ikut menjaga dan mengurangi dampak pemanasan global dengan memberi pengertian kepada masyarakat.(ant)

Makassar Menuju "Cyber City"


Oleh Rahma Saiyed

MAKASSAR (KORAN_ONLINE): Bila tidak ada aral melintang, maka Kota Makassar di tahun 2008 akan menjadi kota dunia maya (Cyber City) karena seluruh wilayahnya terjangkau sinyal Internet nirkabel atau "Metropolitan Area Network" (MAN).

Impian tersebut akan diwujudkan secara bertahap hingga pada akhirnya semua pelayanan pemerintah kota akan dilakukan sepenuhnya secara "online", seperti yang terlaksana di berbagai negara maju, kata Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin.

Bahkan, warga Makassar untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) cukup mengakses laman (situs Internet) kantor kependudukan kota. Setelah melakukan verifikasi data, kantor kependudukan kota memungut biaya dari rekening pemohon melalui perbankan "online". Dan, KTP pun keluar.

Begitu juga dengan pelayanan perizinan, retribusi, pajak, telepon dan listrik. Warga cukup membayar tagihan-tagihan melalui Internet tanpa harus bertatap muka dengan petugas dan antre panjang di loket pembayaran.

Ilham mengemukakan, pelayanan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui dunia maya tersebut tercatat memerlukan biaya sekira Rp4 miliar hanya untuk pengadaan piranti lunak (software) dan piranti keras (hardware) Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

Bila hal ini terwujud, Kota Makassar merupakan salah satu daerah di Indonesia yang telah mengoperasikan sistem "online" dalam urusan pembuatan KTP.

Sayangnya, Ilham mengaku kecewa dan geram atas sikap polisi yang dinilai telah menghambat program "Makassar Cyber City" lantaran "mengamankan" komputer jining (notebook/laptop) milik warga yang kedapatan membuka laman pornografi di tempat umum, dan atau menggunakan piranti sistem opersi (Operating System/OS) bajakan.

"Kita ini baru dalam tahap sosialisasi untuk memperkenalkan tekhnologi kepada masyarakat. Belum apa-apa, aparat sudah melakukan razia dan main tangkap saja," tuturnya.

Di area jaringan Internet nirkabel (hot spot) di sekitar Pantai Losari sepanjang 1.200 meter, kini diberikan secara gratis hingga 30 Juni 2007 sekaligus menjadi cara mendidik kepada masyarakat untuk mengenal lebih jauh Teknologi Informasi (TI) itu.

Dengan langkah ini, menurut dia, diharapkan semakin banyak pengguna dan masyarakat tidak gagap lagi dengan TI untuk mengakses dunia maya. Dengan demikian, peluang masyarakat Makassar untuk menuju "Cyber City" akan semakin cepat.

Menurut Ilham, "Cyber City" merupakan salah satu cara pemeritah kota untuk mencerdaskan masyarakat kota, agar melek teknologi. Namun, diakuinya, hingga saat ini dampak negatif dari penyalahgunaan teknologi ini belum ada yang bisa memproteksinya.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat, khususnya orang tua untuk menjaga keluarga mereka dari hal-hal yang negatif.

Dia juga berharap, agar aparat kepolisian dapat mendukung program Pemkot ini dalam upaya mencerdaskan masyarakat.

Beberapa hari setelah peluncuran layanan "hot spot" oleh PT Telkom Divisi Regional (Divre) Makassar itu, memang pemilik/pengguna laptop dikagetkan dengan kehadiran sejumlah aparat kepolisian yang melakukan razia di sekitar "hot spot" dengan mengambil laptop mereka yang saat itu sedang mengakses Internet di Pantai Losari.

Aksi merazia laptop dan komputer ini kemungkinan akan terus dilakukan. "Tidak ada kompromi dengan penggunaan software bajakan pada perangkat laptop dan komputer karena hal tersebut merupakan tindak pidana," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Wilayah Kota Besar (Kasat Reskrim Polwiltabes) Makassar, Richard Nainggolan.

Ia berjanji, akan mengembalikan laptop yang telah diamankan itu kepada pemiliknya masing-masing, bila pihak kepolisian sudah mengetahui asal software bajakan yang dibeli penggunanya.

"Kami hanya menjadikan ini sebagai barang bukti saja bahwa benar ada pembajakan," jelasnya.

Ia meminta kepada masyarakat, agar tidak mengguakan software bajakan karena hal tersebut dianggap dapat mematikan kreativitas penciptaan karya.

Dia juga memintav agar masyarakat yang hendak membeli laptop harus mengetahui bila piranti lunaknya merupakan bajakan karena itu hanya akan merugikan penggunanya.

Bukan hanya itu saja, tetapi aparat kepolisian juga mengamankan sejumlah laptop dari pemiliknya yang tertangkap basah menggunakan situs layanan porno yang dibuka di tempat-tempat publik.

Berdasarkan aturan yang berlaku lanjut Richard, mereka yang telah membuka layanan situs porno di tempat-tempat umum dianggap telah mengganggu publik dan dinilai telah melanggar undang-undang.

"Kalau situs porno itu mereka buka di tempat yang tidak banyak orang, misalnya di dalam kamar sendiri, tentu kita tidak akan mengamankan laptop atau komputer mereka karena kita tidak lihat mereka membukanya," jelas Richard seraya menjelaskan tataran aturan yang berlaku mengenai situs porno ini.

Bahkan, lanjut Richard, sejumlah pemilik laptop akan berurusan dengan polisi (hukum) bila menggunakan softaware bajakan termasuk membobol rekening orang lain melalui dunia maya ini.

Meski Indonesia belum memiliki aturan yang jelas mengenai kejahatan melalui dunia maya (cyber crime) itu, tetapi pihaknya saat ini masih menggunakan Kitab Undang-Undang Hukum (KUH) Pidana tentang pasal pencurian.

Sikap aparat tersebut tentu saja membuat pengguna laptop merasa resah. Mau tidak mau, tentu laptop mereka akan diamankan bila ketahuan piranti lunak yang terdapat didalamnya adalah bajakan.

"Saya sebenarnya jadi khawatir bila laptop yang saya pakai ini menjadi sasaran pihak kepolisian, karena menduga softawarenya bajakan," kata Novita, salah seorang pengunjung Pantai Losari yang saat itu sedang asyik mengakses Internet memanfaatkan jaringan nirkabel.

Kekhawatiran aksi aparat ini juga menjadi perhatian mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Dipanegara Makassar.

Ikhsan, mahasiswa STMIK semester lima, mengakui bahwa beberapa laptop milik mahasiswa ada yang menggunakan piranti lunak bajakan dan berharap, agar kondisi itu dapat dipahami mengingat kemampuan finansial masyarakat untuk membeli software bajakan sangat terbatas.

Bila tindakan aparat dan kondisi ini terus dibiarkan, menurut dia, masyarakat pemilik laptop akan menjadi resah dan bisa jadi impian untuk menjadikan Makassar sebagai Kota Cyber akan menjadi ancaman bagi pemilik laptop.

Kekhawatiran itu pun membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar angkat bicara.

Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar, Syamsu Rizal, mengatakan bahwa tindakan polisi yang melakukan razia menimbulkan kontraproduktif di mana keinginan Pemkot Makassar untuk mendekatkan masyarakat dengan dunia maya (cyber habit) malah menjadi suatu ancaman bagi mereka, sebab razia yang dilakukan polisi akan memberikan dampak psikologis kepada masyarakat.

"Mereka tentu saja tidak mau berurusan dengan polisi," ujarnya.

Sejak tersedia layanan "hot spot" di Pantai Losari, wajah Kota Makassar pun berubah total. Dahulu, masyarakat yang datang ke Pantai Losari untuk menikmati matahari tenggelam (sunset) dihiasi dengan kehadiran sejumlah pemuda-pemudi yang asyik bercanda dan bersenda gurau dengan masing-masing pasangannya.

Kali ini, masyarakat di Pantai Losari terlihat sibuk menggerakkan jari jemarinya ke tuts laptop yang dibawanya. Pemandangan sama terlihat pula pada beberapa kedai kopi yang terletak di pinggir jalan raya yang berhadapan dengan Pantai Losari.

Dahulu, beberapa meja di kedai-kedai kopi dihiasi dengan sejumlah cangkir dan rokok di mana pengunjung terlihat asyik mengisap rokoknya itu sembari menikmati "sunset", namun kini di meja diisi kehadiran laptop.

Pengunjung pun serasa terhipnotis, asyik memperhatikan layar monitor laptop mereka.

Perilaku masyarakat ini diharapkan Divisi Komunikasi Regional VII Makassar, Wahyudi, dapat mengundang masyarakat lainnya dari luar Kota Makassar untuk mendatangi Pantai Losari.

Keberadaan layanan akses internet gratis ini lanjutnya, akan memancing minat wisatawan, baik mancanegara maupun domestik untuk berdatangan ke lokasi hot spot layanan internet gratis tersebut.

"Kita ingin semua lapisan masyarakat mengetahui apa itu internet," jelasnya.

Ia berharap, agar pebisnis dapat memanfaatkan Internet gratis yang dipasang di ruang publik itu sehingga lambat laun, Pantai Losari akan menjadi salah satu daerah tujuan bisnis dan objek wisata tersebut pun diharapkan semakin terkenal dalam skala nasional maupun internasional.

Wahyudi mengakui, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui penggunaan "hot spot" itu.

"Ya, khusus untuk pengguna layanan gratis, cukup membuka 'username' Makassar dan 'password' ultah400," tuturnya.

Ia mengemukakan, PT Telkom akan memberikan layanan berupa voucher untuk pemakaian Internet di tempat itu mulai harga Rp10.000 hingga Rp100.000 bila layananan Internet gratis berakhir.

Sementara itu, Executive General Manager PT Telkom Divisi Regional VII, Pahala P. Hariandja, menargetkan tahun 2007, pihaknya akan melakukan pemasangan 300 access point (titik akses internet) di beberapa wilayah di Kota Makassar.

Bersama provider lain saat ini telah terbangun puluhan "hot spot" di hotel-hotel berbintang, mal, kampus, dan beberapa instansi swasta. Yang paling hangat saat ini, para provider sedang bersaing ketat mendapatkan izin pemerintah untuk mengoperasikan teknologi Wi-Max (Worldwide Interoperability for Microwave Access).

Teknologi tersebut jauh lebih canggih dari Wi-Fi (Wireless Fidelity) yang umumnya digunakan sebagai layanan "hot spot" di Indonesia.

Dia mengakui, sejumlah negara maju telah menggunakan Wi-Max untuk akses internet nirkabel dan kini, para provider sedang berebut lisensi untuk itu.

Pahala berharap, kelak Telkom akan menghadirkannya di Makassar. Menurut dia, jangkauan akses tekhnologi Wi-Max ini bisa mencapai sekitar 50 kilometer dengan kecepatan transfer bisa mencapai sekitar 75 megabyte per detik dimana ribuan orang, dapat mengakses internet dalam satu waktu sekaligus.

Sinyal Internet akan dipancarkan melalui sebuah menara semacam terminal untuk layanan telepon seluler (Base Transceiver Station/BTS). Saat teknologi itu hadir, katanya, seluruh Kota Makassar akan menjadi "hot spot".

Pengguna laptop, "windows mobile" atau "smart phone" dapat ber-Internet dari mobil yang melaju di jalan raya, rumah, kantor, kafe, bahkan di tengah sawah di pinggiran Kota Makassar. (*)

PJI Akan Gelar KLB

SUBANG (KORAN_ONLINE) : Panitia Kongres Nasional Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) memastikan kongres dilaksanakan di Subang, Jawa Barat, Agustung medatang. Keputusan ini diambil pada rapat terakhir di Islamic Centre, Subang, Sabtu (30/6-07).

Menurut ketua Panitia pelaksana Kongres luarbiasa PJI, Kaka Suminta, Kongres Luar Biasa perlu digelar karena Pengurus Nasional PJI dinilai tidak dapat melaksanakan amanat Kongres Jogja dan melanggar Anggaran dasar dan anggaran rumahtangga (AD/ART) yang telah dinon aktifkan oleh Majelis Pertimbangan Nasional PJI tanggal 5 Mei 2007.

"Kepengurusan nasional PJI sudah dibekukan sejak tanggal 5 Mei 2007 dalam sidang Majelis Pertimbangan Nasional (MPN) yang diperluas, bertempat di Taman Ismail Marzuki Jakarta,"ungkap Kaka.

Menurut Kaka, Pelaksanaan Kongres luarbiasa rencananya akan dilaksanakan di Kabupaten Subang Provinsi Jawabarat atau Jakarta pada akhir Agustus 2007. dan akan menghadirkan utusan dari seluruh Korda (Koordinator daerah) dan Pengurus daerah (Pengda) yang ada di Indonesia.

"Para Korda dan Pengda sudah siap untuk melaksanakan Kongres Luarbiasa PJI, karena seluruh Koordinator daerah dan Pengda menginginkan sebuah perubahan dalam organisasi ini,"tegasnya.

Pendiri PWI- Reformasi yang juga menjadi anggota DKKE PJI, Budiman S. Hartoyo mengutarakan pelaksanaan kongres diharapkan akan dapat mengangkat roh PWI- reformasi yang dicetuskan dalam seminar nasional di hotel Radison Jogjakarta pada bulan November tahun 1998, yang juga dihadiri oleh H. Rosihan anwar salah satu pendiri PWI tahun 1946 di Jawa Tengah.

Ketua PJI/PWI-R Korda Lampung Abdul Madjid memastikan dirinya akan hadir pada kongres luar biasa PJI/PWI-R di Subang. Ia berharap kongres kali ini akan membuahkan keputusan penting untuk kemajuan organisasi wartawan independen ini.(*)